Quantcast
Channel: Cafe/Hangout – Makanmana
Viewing all articles
Browse latest Browse all 61

White Elephant, modern authentic Thai

$
0
0
White Elephant, modern authentic Thai

Sebenarnya review ini merupakan kunjungan kedua (Baca review pertama oleh Bobby). Karena puas dengan kunjungan yang pertama, kami kembali dengan beberapa rekan supaya bisa pesen variasi menu yang lebih banyak. So here’s our story.

Brand White Elephant sebenarnya satu grup dengan Jittlada yang berada di Cambridge Mal. Konsep White Elephant lebih mengedepankan modern thai cuisine namun tetap menjaga authenticity.

Resto yang terletak di lantai teratas Centre Point Mal itu cukup menarik perhatian karena lokasinya yang lumayan strategis persis didepan eskalator. You won’t miss it.

Buat kamu yang selalu lengket ke menu “itu-itu saja” di Thai Restaurant, there’s so much more than tomyum and curry in Thai food. Kali ini kami mencoba menu yang lebih berbeda atas rekomendasi staf.

kluay kai cherm (25rb)

Kluaykai Cherm, pisang rebus yang disiram saos santan pekat. Sedikit keras dan manis, kemudian dibalanced dengan asinnya santan. Slightly pricey but succesfully tickling the palate to warm up.

kuaytiew tom yam (42rb)

Tang hoon dengan kuah tomyam ini punya taste asem-seger, dengan daging ayam cincang sebagai pelengkap. It’s simple, soothing comfort food you can have anytime. Cocok sebagai main dish ataupun untuk sharing.

gai tord kapi (45rb)

Gai Tord Kapi, Hidangan ala-carte ayam goreng dengan daun pandan ini crunchy, namun aromanya tidak seberat ayam goreng bungkus daun pandan. You can eat them rite away, atau dicocol ke bumbu sour plum yang disediakan, cocok buat snacking walau kami lebih suka dimakan sama nasi.

Pla Chao Shao (60rb)

Pla Chao Shao, stir fried fish with garlic, peppercorn and herbs. Kombinasi yang mantap antara filet ikan dengan berbagai jenis paprika dan bawang-bawangan. Ada bawang bulat kecil yang slightly taste like acar, asem, asin, bikin kecanduan – apalagi dinikmati dengan filet ikan yang gurih. Kami suka dengan hidangan ini, one of the reccommended by us.

gai yang som tum (40rb)

Gai yang som tum. Ayam panggang dengan som tum (papaya salad) dan pulut (sticky rice). Now we’re talking about champ here. Paduan pulut dengan ayam panggang dan asam dari som tum ini kombinasinya…duh..mantap!

gai krob phad prik king (35rb)

Gai krob phad prik king, kacang panjang yang ditumis dengan bumbu jahe dan cabe. Hidangan sayur ini dipesan untuk melengkapi hidangan kami yang rata-rata berdaging. As far as I remembered it’s just alright.

khung phad pong karee (75rb)

The most expensive order on the table, yet the most memorable dish. Fried prawn with yellow curry. Yes, we had red curry, green curry tapi ini pertama kalinya kita nyicipin yellow curry di Medan. Aga katro lah tapi ini bumbunya emang unik. Nga sepedas red curry, tapi lebih aromatic dan terasa rempahnya. Highly recommended.

thab tim krob (25rb)

Down to last bite, dessert pun disajikan. Thab Tim Krob, dessert dingin berbasis santan dan water chestnuts dengan beragam toping buah mengakhiri makan siang kami. Keliatan kecil tapi preferable shared among others.

Being authentic has its good and bad side. Di Medan ini udah sering kami jumpai kata kata ‘Ih.. ga enak’ atau semacamnya, hanya saja makanan tersebut berusaha menjaga keaslian sesuai daerah asalnya. Namun acap kali lidah yang belum terbiasa itu selalu menyalahkan resto gara-gara sudah mengeluarkan biaya untuk membayarnya.

Beberapa jenis menu yang kami pesan mungkin sebagian terasa mahal, seperti pisang rebus dengan siraman santan seharga 25rb misalnya. Considering operating cost resto yang berada didalam mal, sah-sah aja. Kami juga pernah ngebayar secangkir teh di Marriot seharga 40rb *sakitnya tuh disini*.

Anyway, If you’re on budget concern, opt out the dessert and vegetables. Dan setelah kunjungan kedua ini, consider us regular.

White Elephant Thai Bistro
Centre Point Mal lantai 3A (Paling atas)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 61

Trending Articles