Quantcast
Channel: Cafe/Hangout – Makanmana
Viewing all 61 articles
Browse latest View live

Marin Lounge & Resto

$
0
0
Marin Lounge & Resto

Di saat semua tempat hangout yang bermunculan pada umumnya mengandalkan tema ‘coffee house’, Marin Lounge berani tampil menghadirkan sesuatu yang berbeda. Dengan konsep Lounge & Resto, tempat hangout bernuansa interior kapal laut ini hadir memanjakan customer yang menginginkan sesuatu yang lebih premium daripada sekedar kopi.

“Signature Molecular Gastronomy Cocktail menjadi andalan kami disini” ucap sang manager ketika kami berkunjung siang itu. Ya, harusnya kami berkunjung di malam hari karena pasti suasananya lebih hidup dan lebih terasa “ambience” nya. Sedikit info, molecular & gastronomy cocktail disini artinya cocktail yang anda minum tidak harus berupa cairan. Ada yang bisa dimakan! Literally, you can eat something alcoholic like this blue caviar…

Akhirnya kami memesan “Blue Caviar” atas rekomendasi sang manager. Minuman cocktail berbasis vodka ini menerapkan teknik molecular gastronomy sebagai nilai jualnya. Caviar berwarna biru yang terbuat dari bahan dasar Blue Curacao ternyata mampu memberi sensasi berbeda. Something to bite, contains alcohol, unique indeed! *Took a while to prepare though…

Oh ya, selain cocktail kami juga memesan Blue Caribbean (non alcohol) yang berbahan dasar lychee & peach. Rasanya menyegarkan untuk dinikmati berlama-lama sembari mengamati lebih lanjut suasana interior disini. Pihak pengelola nampaknya tidak tanggung-tanggung dalam menciptakan atmosfer khas maritim. Bahkan tiap sisi dinding diberi efek suasana dalam laut lewat tembakan proyektor.

Dengan lokasi yang strategis di lantai 6 Hotel Karibia (persis dibelakang Center Point Mall), Marin Lounge awalnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan tamu hotel akan tempat hangout dan makan yang memadai. Namun belakangan ini malah lebih banyak diminati oleh public customer dengan orientasi segmen high society youngster.

Hidangan pun tersaji tidak lama kemudian. Yang akan kita bahas pertama ialah Marin Mix Grill Seafood karena ini salah satu menu andalan disini. Dengan konsep maritim, all the goodness from the sea can be found here. Salmon, King Prawn & Scallop menjadi highlight di piring.

Another special menu here is Soto Tangkar, kuliner khas Betawi yang juga termasuk andalan Marin Lounge dengan kategori Indonesian Food. Basically mirip lontong sayur yang direndam dalam kuah santan yang gurih dengan sepotong iga sapi bakar istimewa sebagai highlight hidangan ini. We love this food. Dagingnya empuk, lontongnya kenyal, sedikit pedas pada kuahnya, dan presentasinya juga menarik.

Sebagai last meal, ada Pizza Chicken Rujak dan Nasi Goreng Marin. Surprisingly pizza-nya enak walau pada awalnya kami agak pesimis dengan label ‘rujak’-nya. Pizza tipis ini cocok buat sharing kalau kamu datang rame-rame.

Dengan atmosfir yang menarik dan entertainment yang berkualitas, Marin Lounge menawarkan apa yang diminta high society audience selama ini di Medan. Oh ya, kalau kamu datangnya malam hari, bakal ada live band yang menghibur di setiap malam mulai pukul 20.00.

Marin Lounge & Resto
Lt.6 Karibia Boutique Hotel
Jln Timor Blok I No. I-IV
061 8050 1933


Chapter One Cafe & Coffee

$
0
0
Chapter One Cafe & Coffee

Kami sempat berkunjung 2 kali sebelum akhirnya mempublish review tempat ini. Perdananya— 2 minggu setelah cafe ini soft opening, dan kemudian datang kembali pada kesempatan kedua sebagai tukang foto. Nothing much changed, except from the kitchen department.

Chapter One is located in Jalan Teuku Umar no 10, simpang jalan Airlangga. Dari luar bangunan ini tampak menarik sekali. So cool you wanna step inside and explore more. Terdapat 3 lantai yang dapat digunakan, masing-masing dengan partisi indoor dan outdoor untuk smoker/non-smoker.

Walau banyak yang udah beralih ke urban dan industrial design, cafe ini masih mengusung konsep minimalis. Comfy, with bar di bagian tengah lantai 1 where all your cocktails and coffee were prepared here.

Cuaca sore itu panas sih, tapi karena pengen nyoba suasana outdoor, we decided to give it a try. Cukup nyaman dengan kipas disana sini. And it’s not as warm as we thought.

Lantai 2 outdoor (Smoking area)

Orderan dapur lumayan lama keluar, tapi karena lagi discuss project, we’re not so concerned about that. Menu yang masih belum final itu kebanyakan berisi text sempat membuat kami bingung, tapi berkat IG makanmana, kami dapat rekomendasi beberapa menu yang menarik.

Starting with Cheesy Fries, finger foods yang standar dijumpai di cafe manapun, hanya saja presentasinya sedikit berbeda.

Cheesy Fries (35rb)

It’s late afternoon, jadi kami ga banyak pesan makanan. 2 menu yang paling sering di mention di Instagram ialah Escalope Chicken with Arabbiatta sauce. It’s unique, grilled boneless chicken diletakkan diatas mashed potato lalu dikelilingi Arabbiatta sauce.

Escalope chicken with Arrabbiata sauce (75rb)

Another dish that we liked is Spring Chicken with Walnut sauce. Preparationnya agak lama, but it’s worth the wait. Bumbunya meresap dengan baik, grilled baby potatonya juga sedap dilahap dengan walnut sauce.

Spring chicken with Walnut Sauce (80rb)

Last meal, that were also good: Nasi goreng kuning. It’s nasi kuning yang kemudian digoreng lagi agar lebih harum, and garnished with telor dadar, sepotong ayam bakar dengan saos kacang dan side dish ala Indonesia: tomat, timun, acar, dan kerupuk.

Nasi Goreng Kuning (50rb)

As the name suggest, Chapter One merupakan bab pertama dari bisnis kuliner yang dirintis pengelola. It’s still new and cover broad range of foods and drinks—like coffee, cocktails, and liquor. Only time will tell how this cafe would adapt to the market and find its own segment. And as new chapters unfold, we look forward to visiting Chapter One again.

Chapter One Cafe & Coffee
Jl Teuku Umar no 10 (Simpang Jalan Airlangga)

Waroeng Kopi Pak Agus

$
0
0
Waroeng Kopi Pak Agus

Masih ingatkah dengan Bakso UMI? Gerobak bakso itu harus pindah ketika bangunan dengan tanah yang luas mulai ditempati tenant barunya, Waroeng Kopi Pak Agus.

Dari segi lokasi sih, waroeng kopi pak Agus menempati spot yang strategis sekali. Berada di sudut dengan halaman parkir yang luas dan bangunan di tengah dengan konsep terbuka (open air). Plenty of spaces!

Keberadaan UMI (Universitas Methodist Indonesia) dan beberapa kantor instansi pemerintah dan swasta naturally menjadi target market dari waroeng kopi pak Agus.

Disinyalir, pengelola waroeng Agus juga merupakan franchisee Kok Tong, sehingga ada kemiripan dari segi menu minuman yang ditawarkan, terutama kopi.

Harga minuman disini relatif tinggi sih, tapi beralasan karena didukung fasilitas wifi gratis dan tempat yang nyaman. Untuk makanan sendiri, tersedia berbagai menu khas Indonesia, seperti nasi goreng, indomie, dsb. Khusus di jam 11.30 hingga 14.15 ada menu paket hemat seperti paket nasi+ayam atau nasi+ikan.

Paket Pare (25rb)—Nasi putih + pare bakar + kangkung belacan + es teh manis

Untuk makanan dengan harga demikian, rasanya sudah mantap kali lah! Di malam hari, mereka juga nyediain menu panggangan. Harganya juga affordable sih, will drop by one day to try.

Warung kopi Pak Agus
Jl Uskup Agung (simp Jl. Hang Tuah)
Open 07.00-24.00
061 4551437

Gallery: Pilastro 1st Anniversary

$
0
0
Gallery: Pilastro 1st Anniversary

This is a longggg overdue post. Pilastro, yang kami review tahun lalu, baru aja merayakan ulang tahunnya yang pertama. Well, ini bukan kali pertamanya sih kami liput, sebelumnya kami sudah diundang untuk bertemu dan sharing coffee knowledge dengan Ron Prasanto.

Coffee sharing with Aji Darius

Ada 2 event yang dihighlight dalam tulisan ini. Yang pertama, kedatangan Aji Darius pada bulan Juli lalu, yang merupakan pemenang kedua pada IBC 2013 (Indonesian Barista Championship). Barista yang berasal dari Medan ini memberikan sebuah seminar dan workshop kecil tentang kopi, specifically espresso.

Slideshow presentation

Warming up the machine

Aji yang saat ini merupakan barista trainer menjelaskan filosofi dan proses pembuatan espresso yang melibatkan banyak pihak, mulai dari petani kopi hingga seorang barista yang menyajikan secangkir kopi yang nikmat. Kemudian dilanjuti dengan sedikit pengenalan tentang espresso yang baik dan diakhiri dengan demo menggunakan espresso machine di bar Pilastro.

Pouring the milk

1st anniversary with Ron & Aga

Di event berikutnya, Pilastro menggelar acara ulang tahun pertamanya dengan mendatangkan 2 profil ternama di dunia kopi Indonesia, Ron Prasanto yang dikenal dengan skil molecular gastronomy dan Muhammad Aga, barista muda kece yang friendly dan menggaet juara kedua kejuaraan IBC 2014. Kehadiran 2 sosok ini meramaikan acara yang diselenggarakan tanggal 27 Agustus 2014 lalu.

Bika Ambon Nutella

Bika ambon Nutella mengawali acara tanya jawab casual. Hasil kreasi singkat Ron yang terinspirasi dari martabak Bangka yang sedang ngehits cukup mencairkan suasana sore itu. Di hari kedua, antusias pengunjung mulai meningkat setelah Ron mengeluarkan tabung nitrogen untuk digabungkan dengan kopi melalui teknik molecular.

Iced coffee anyone?

Freakin cool, eh?

Di sisi lain, Aga sibuk di bar melayani pesanan kopi para customers. Beberapa jenis beans didatangkan dari perusahaan tempat Aga bekerja, Tanamera yang berada di Jakarta.

Beans supported by Tanamera coffee

Manual brew demo dengan timbangan modern digital yang bisa dihubungkan ke smartphone

Creating latte art, barista’s best moment

Peluncuran produk minuman baru, Taro Latte

Dragon breath!

makanmana crew with Howey & William Iskandar

Food meets science: Floating Americano

Molecular Gastronomy is coming to Medan

Dan buat kamu yang belum kesampean mencoba keunikan molecular gastronomy, be patient…because Ron’s Laboratory is coming end of this year.

Resep Nenek Moyangku

$
0
0
Resep Nenek Moyangku

Sesuai nama tempatnya, restoran mini yang terletak di Jalan Teuku Umar ini menyediakan masakan tradisional nusantara seperti Nasi Uduk, Nasi Kuning, Nasi Tim, Lontong Sayur, dan berbagai hidangan tradisional nan umum lainnya. Walau mengusung nama yang “garang”, restoran yang terletak didepan butik “Etalase” ini lebih cocok sebagai lokasi untuk quick meal.

Makanan disini cukup simpel dan harganya juga ngak terlalu mahal, rata-rata berkisar 20-30 ribu rupiah. Dekorasi ruangan juga sangat unik, terbukti setiap tamu pasti “selfie” dulu sembari menunggu hidangan keluar. Oh ya, tidak disarankan untuk arisan rame-rame disini karena ruangannya lebih cocok untuk grup kecil.

Soal rasa masakannya sih ngak terlalu spesial, but not bad either. Di kunjungan kali ini MaMa pesan Nasi Kuning dengan side dish bihun goreng, sambal tempe dan sepotong ayam semur. Sedikit keasinan di lidah, mungkin chef-nya lagi suntuk. Selain itu kami juga cobain Nasi Tim dan Pisang Goreng Coklat Keju.

Nasi Kuning dengan side dish bihun goreng

Nasi Tim

Pisang Goreng Coklat Keju

Disini juga ada jualan kue-kue tradisional di sepeda yang dipajang didepan restoran. Salut buat experience-nya lo. Untuk lokasi ditengah kota dan effort owner untuk mendekor ruangan menjadi unik, this place is worth visiting. Psstt… jangan lupa bawa kamera!

Selfice (Baca: Selfies) – Self Service

Resep Nenek Moyangku
Jl. Teuku Umar No.3 E (simpang Jl. Tumapel)
061 4519884

Sneak Peek: Ron’s Laboratory, Sun Plaza

$
0
0
Sneak Peek: Ron’s Laboratory, Sun Plaza

Ceritanya kami mendapat sebuah privilege untuk melihat ‘lab’ yang selama ini dipagar dan sekaligus menjadi food taster yang pertama di kota Medan untuk Ron’s Laboratory yang akan hadir dalam rangka soft opening pada hari jumat (5 Desember 2014) pukul 3 sore.

Ron’s Lab menempati lokasi yang dulunya merupakan Mr Pancake, quite spacey. Franchise yang berasal dari Jakarta ini pun memiliki design dan konsep interior yang konsisten di seluruh cabangnya, termasuk salah satu mural yang wajib dilukis.

Design muralnya pun menjadi satu kesatuan dan integrasinya cukup baik dengan interiornya yang bernuansa industrial. Di sisi kiri, jajaran mixer berwarna putih pun menjadi showcase areal yang mana anda dapat menyaksikan sendiri proses pembuatan Gelato.

Malam itu kami pun dijamu Bryan, National Operational Manager yang kebetulan menghandle outlet Medan. Sembari memberi training kepada para ‘saintis’, kami mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung pembuatan gelato yang unik.

Es krim yang berasal dari Italia ini menggunakan liquid nitrogen (LN2) sebagai teknik penyajiannya. Berbeda dengan gelato yang biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembuatannya, gelato di Ron’s Lab dibuat dengan LN2 yang suhunya berkisar −196 °C, sehingga waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 2-3 menit.

Malam itu, kami membatasi diri dengan hanya mencicip 3 rasa. Yang perdana: Choco Darkvader. Mengambil tokoh antagonis Star Wars, gelato berwarna coklat kegelapan ini memiliki rasa coklat yang intens. Ada sedikit paduan wafer dan kemudian disirami sirup coklat lagi.

Gelato kedua yang kami coba: Choco Wind Proof. Gelato kali ini sungguh unik. Ice cream rasa vanila menjadi base, kemudian sirup coklat dimasukkan ke dalam suntikan. But wait…ketika mencicipi, ada sedikit rasa pedas dingin nyejukin… Ahh..ternyata mereka memakai jamu tolak angin dari brand lokal! Ini asli Indonesia banget gelatonya… rasanya sangat unik dan highly recommended jika kamu pertama kali datang ke Ron’s dan bingung milih yang mana.

Product preview terakhir malam itu ialah Gingerbread yang akan dikeluarkan hanya pada musim Natal. Es krim yang satu ini mengandung jahe, so chances are either you like it or not.

Menutupi tahun 2014, Medan akhirnya mendapat lirikan dan giliran dari franchise F&B ternama. Kehadiran Ron’s Laboratory di Medan tentunya membawa sebuah suasana baru, walaupun sebenarnya konsep gelato dan es krim bukan hal yang baru lagi, seperti telah hadirnya Gelato Bar, Haagen Dazs, Baskin Robbins, dan sejenisnya.

Tentunya brand lokal yang dibelakangi oleh sosok F&B yang sudah tidak asing di Indonesia, Ronald Prasanto—diharapkan dapat membawa inovasi dan kreasi yang tak hentinya memukau agar dapat bersaing dengan brand Internasional. Dan dengan kemahiran dalam bidang molecular gastronomy, it’s just a matter of time to deliver more surprises.

In the meantime, please enjoy the latest trend in town. And to Ron’s Laboratory, welcome to Medan.

Fish & Co, Mal Centre Point

$
0
0
Fish & Co, Mal Centre Point

It’s festive season! Masih kebawa suasana liburan, MaMa memilih Fish & Co untuk dinner akhir tahun kemarin. Nga apa dong sekali-sekali makan yang sedikit berkelas, bosen juga kalau makan di warung terus :D

Tampilan restoran ini sangat bagus menurut kami, love the lighting and decoration. Nga banyak restoran yang bisa memberikan kesan comfy dari suasana interiornya.

Hingga saat ini, resto ini cukup rame terutama di saat jam makan, jadi kami harus mengantri 3-4 giliran sebelum dipersilahkan masuk. Sementara menunggu kami pelajari daftar menu yang tersedia didepan. Variasi menu lumayan banyak dengan Fish & Chips sepertinya menjadi andalan disini.

Ada belasan variasi Fish & Chips yang tersedia, walaupun hanya berbeda sauce dan topping (ikan dan kentangnya sama). Akhirnya kami putuskan untuk order The Best Fish & Chips In Town.

Pelayanan disini ramah, namun kurang sigap. Perlu beberapa kali panggilan untuk minta tambahan garpu atau tambahan saus. Lack of staff menjadi faktor leletnya pelayanan.

Oya, the other dish we ordered is Baked Red Fish Fillet yang dihidangkan dengan Nasi dan Sauteed Vegetable. Sajian ikan ini lumayan enak dengan daging ikan yang lembut, fillet-nya tebel dan saus-nya enak walau kurang banyak menurut kami.

Nasi yang dihidangkan sebagai side dish terasa seperti Nasi Briyani sementara sauteed vegetable-nya masih terasa keras. Hmm… for 129rb, we questioned if it’s worth the price.

Back to Fish & Chips, daging ikannya terasa sangat lembut dan sedikit berair. Awalnya MaMa sempat ragu apakah ini cukup matang, namun setelah dicoba, it is definitely one of the best Fish & Chips in town. Oya potongan white fish ini cukup besar untuk sharing, dan chips nya really best. MaMa merekomendasikan Fish & Chips disini untuk yang belum pernah nyobain. Harga berkisar 80-90 ribu rupiah.

Sementara untuk minuman: Sea Monkey Freeze (49rb) yang gede banget dan direkomendasikan untuk sharing. It taste like…markisa.

Secara keseluruhan—sebuah pengalaman makan yang menyenangkan. Pulang dengan perut kenyang. Totally impressed with Fish & Chips nya, Kami akan kembali lain kali untuk cobain Seafood Platter dan Pasta-nya.

Fish&Co
Mal Centre Point
Level 2. 05-06
061 – 8051 0808
061 – 8051 0909

Ron’s Laboratory Medan Grand Opening

$
0
0
Ron’s Laboratory Medan Grand Opening

2 minggu setelah acara soft opening Ron’s Laboratory Medan, kami pun mendapatkan privilege kembali untuk menghadiri peresmian outlet terbaru franchise yang berasal dari Jakarta ini. Kami diberi beberapa tiket undangan exclusive yang kemudian kami bagikan lagi kepada pembaca setia makanmana (melalui survey manual pembaca yg sering komen di blog & istagram hehehe…)

Acara yang dilaksanakan pada tanggal 19 Desember lalu dibagi menjadi 2 sesi, siangnya untuk tamu media, dan pada malam hari untuk undangan VIP. Nah, karena kami bukan media dan pengennya makan doank…akhirnya kami kebagian jatah di sore hari :p

Setelah crowd mulai memadati, acara dimulai dengan sambutan dan pidato singkat casual dari founder Ron’s Laboratory, Ronald Prasanto—yang kemudian dilanjuti dengan demo molecular gastronomy.

“Mari berexperiment…” ucap Ron yang menggunakan bika ambon yang kemudian dikombinasikan dengan susu dan markisa, yang mana merupakan oleh oleh lazim khas Medan. Hasilnya..gelato yang rasanya unik dan merupakan kreasi on the spot. (Not for sale)

Demo selanjutnya, menggunakan markisa kembali untuk menghasilkan ‘ravioli’ dengan salah satu teknik molecular yang dinamakan spherification, menjadikannya mirip dengan kuning telur *hanya saja rasanya manis.

The next event is pretty much free flow gelato… At this point kami udah mulai kewalahan mendokumentasi, because we’re so sugar high~~

Proses pembuatan gelato

Choco winter, ada jamu tolak anginnya!

Sedikit kopi dari hasil eksperimen Ron KW2 buat bikin melek…

Agar kita dapat berfoto ria…


White Elephant, modern authentic Thai

$
0
0
White Elephant, modern authentic Thai

Sebenarnya review ini merupakan kunjungan kedua (Baca review pertama oleh Bobby). Karena puas dengan kunjungan yang pertama, kami kembali dengan beberapa rekan supaya bisa pesen variasi menu yang lebih banyak. So here’s our story.

Brand White Elephant sebenarnya satu grup dengan Jittlada yang berada di Cambridge Mal. Konsep White Elephant lebih mengedepankan modern thai cuisine namun tetap menjaga authenticity.

Resto yang terletak di lantai teratas Centre Point Mal itu cukup menarik perhatian karena lokasinya yang lumayan strategis persis didepan eskalator. You won’t miss it.

Buat kamu yang selalu lengket ke menu “itu-itu saja” di Thai Restaurant, there’s so much more than tomyum and curry in Thai food. Kali ini kami mencoba menu yang lebih berbeda atas rekomendasi staf.

kluay kai cherm (25rb)

Kluaykai Cherm, pisang rebus yang disiram saos santan pekat. Sedikit keras dan manis, kemudian dibalanced dengan asinnya santan. Slightly pricey but succesfully tickling the palate to warm up.

kuaytiew tom yam (42rb)

Tang hoon dengan kuah tomyam ini punya taste asem-seger, dengan daging ayam cincang sebagai pelengkap. It’s simple, soothing comfort food you can have anytime. Cocok sebagai main dish ataupun untuk sharing.

gai tord kapi (45rb)

Gai Tord Kapi, Hidangan ala-carte ayam goreng dengan daun pandan ini crunchy, namun aromanya tidak seberat ayam goreng bungkus daun pandan. You can eat them rite away, atau dicocol ke bumbu sour plum yang disediakan, cocok buat snacking walau kami lebih suka dimakan sama nasi.

Pla Chao Shao (60rb)

Pla Chao Shao, stir fried fish with garlic, peppercorn and herbs. Kombinasi yang mantap antara filet ikan dengan berbagai jenis paprika dan bawang-bawangan. Ada bawang bulat kecil yang slightly taste like acar, asem, asin, bikin kecanduan – apalagi dinikmati dengan filet ikan yang gurih. Kami suka dengan hidangan ini, one of the reccommended by us.

gai yang som tum (40rb)

Gai yang som tum. Ayam panggang dengan som tum (papaya salad) dan pulut (sticky rice). Now we’re talking about champ here. Paduan pulut dengan ayam panggang dan asam dari som tum ini kombinasinya…duh..mantap!

gai krob phad prik king (35rb)

Gai krob phad prik king, kacang panjang yang ditumis dengan bumbu jahe dan cabe. Hidangan sayur ini dipesan untuk melengkapi hidangan kami yang rata-rata berdaging. As far as I remembered it’s just alright.

khung phad pong karee (75rb)

The most expensive order on the table, yet the most memorable dish. Fried prawn with yellow curry. Yes, we had red curry, green curry tapi ini pertama kalinya kita nyicipin yellow curry di Medan. Aga katro lah tapi ini bumbunya emang unik. Nga sepedas red curry, tapi lebih aromatic dan terasa rempahnya. Highly recommended.

thab tim krob (25rb)

Down to last bite, dessert pun disajikan. Thab Tim Krob, dessert dingin berbasis santan dan water chestnuts dengan beragam toping buah mengakhiri makan siang kami. Keliatan kecil tapi preferable shared among others.

Being authentic has its good and bad side. Di Medan ini udah sering kami jumpai kata kata ‘Ih.. ga enak’ atau semacamnya, hanya saja makanan tersebut berusaha menjaga keaslian sesuai daerah asalnya. Namun acap kali lidah yang belum terbiasa itu selalu menyalahkan resto gara-gara sudah mengeluarkan biaya untuk membayarnya.

Beberapa jenis menu yang kami pesan mungkin sebagian terasa mahal, seperti pisang rebus dengan siraman santan seharga 25rb misalnya. Considering operating cost resto yang berada didalam mal, sah-sah aja. Kami juga pernah ngebayar secangkir teh di Marriot seharga 40rb *sakitnya tuh disini*.

Anyway, If you’re on budget concern, opt out the dessert and vegetables. Dan setelah kunjungan kedua ini, consider us regular.

White Elephant Thai Bistro
Centre Point Mal lantai 3A (Paling atas)

Zeribowl Dessert, Asia Mega Mas

$
0
0
Zeribowl Dessert, Asia Mega Mas

Taiwanese dessert bukan hal baru lagi sih di Medan. Berawal dari Chatime, sekarang ini udah ada banyak pilihan, baik rasa maupun harga. Salah satu yang terbaru ialah Zeribowl, sebuah brand lokal yang sedang berkembang.

It's hot, it's zeri bowl time! #bukanendorse #suerbayarsendiri makasi @jpelupessy atas rekom nya #seger #murah

A photo posted by Food blog – Medan, Indonesia. (@makanmana) on

Sebenarnya Zeribowl sudah hadir sejak awal taon 2014, dimulai dari usaha online rumahan. Antusiasme masyarakat dan timing yang tepat serta harga yang lebih terjangkau dibanding merk franchise ini pelan-pelan menggaet peminat tersendiri.

Salah satu kelemahan dalam bisnis F&B online ialah availability. Untuk menikmati aja kudu pesan dulu (Buka P.O istilahnya). Dan hal inilah yang menjadi salah satu faktor Zeribowl hadir dengan outlet perdananya yang berada di Asia Mega Mas.

Gedung seluas 1 ruko itu pun dijadikan sebagai dessert house ala kadarnya dengan beberapa meja dan kursi. Menurut pengelola, mereka masih lebih fokus pada takeaway order dan delivery. But just in case, you can drop by and have a dessert ready to be served.

zeribowl outlet

The store itself is simple with 2 prominent tone—black and yellow. Dan tidak seperti dessert house lain yang memborbardir pengunjungnya dengan seabrek menu, Zeribowl keep it simple.

zeribowl milk (22rb), zeribowl lime (22rb)

Menu utama sekaligus menu yang paling mainstream—Zeribowl series, bisa digabungkan dengan lime or milk. Go with lime for refreshing mood, and milk for more soothing experience.

Black Sticky Rice (25rb)

Currently our favorite: Black Sticky Rice. Bubur kacang merah pekat dengan pearl dan taro ball, and a scoop of red bean ice cream. Overall sweetnessnya pas buat kami yang sugar tolerancenya rendah.

zeribowl kiwi drink (19rb) *no topping (16rb)

Untuk kami yang udah melewati umur kepala 3, this one is definitely out hehehe… yah lebih cocoknya buat yang masih pacaran dan kuliahan lah.

Yang kami suka dari Zeribowl ialah selain harganya yang lebih terjangkau, porsinya pun pas. It just feels right… ga terlalu kenyang, and just enough to make you crave again. Unlike other stores, they never ask what level of sugar you’d want. Kami pikir, ini sebuah pencapaian dan hasil dari feedback yang terus menerus diterima.

Sure, Zeribowl bisa jadi ‘just another dessert house’ di Medan. But we’re proud to see how it grows and maintain its simplicity. And we’re still curious to try its green tea and local series Es cendol.

Zeribowl Dessert House
Komp Asia Mega Mas CC23
061-7321393
line: zeribowlmedan
Buka: Selasa-Minggu 11.00-21.00

Aniu & The Dessert Gang

$
0
0
Aniu & The Dessert Gang

Saya masih ingat, kurang lebih setaon yang lalu Aniu menggelar debut pertamanya di sebuah ajang pop up store Imlek Fair yang berlokasi di CBD. Saat itu, mereka berhasil menggaet perhatian para pengunjung dengan konsep yang unik dan warna yang sangat berani.

Saya pun baru tau kalo Aniu ini bukan franchise, tetapi sebuah hasil karya anak Medan yang terinspirasi dari pengalaman kuliner di Taiwan.

Beberapa bulan kemudian, Aniu pun hadir dengan outlet pertamanya di Ruko Centre Point. Tema kuning dan biru menjadi warna utama yang dominan menghiasi ruangannya, dan hadirnya 4 karakter sebagai maskot memberi identitas tersendiri pada dessert house ini.

Cafe *or dessert house you may call it dengan konsep semi open ini menjajakan beragam dessert di bagian depan, cocok buat yang take away. Bar yang terletak di bagian depan meng-okupansi hampir setengah ruangan lantai bawah, namun demikian, masih tersedia ruangan yang cukup luas di lantai atas.

Dining area lantai 1

Lantai 2, spacious

Pada awal kehadirannya, Aniu hanya menyajikan menu dessert dan beverages, tetapi saat ini sudah mulai berekspansi ke segmen lain seperti main course, walau masi belum banyak variannya.

Ada 4 kategori menu yang ditawarkan disini—Hot Meal (main course), Pop Bites (snacks), Beverages dan Dessert series . Let’s start with Hot Meal series…

Aniu signature taiwan beef noodle (40rb+3rb telur)

Any menu with ‘signature’ is worth trying rite? Hidangan yang satu ini cukup sederhana, mie tebal menyerupai udon dengan siraman kuah berwarna kecoklatan hasil dari kaldu daging sapi yang dibraised, dilengkapi oleh wortel dan sebutir telur rebus. Taste? quite light, daging sapinya empuk dan terdapat sedikit bagian yang berkerat, using brisket to add texture.

Gyudon Rice Bowl (32rb+5rb devil egg salad)

Lucky enough buat nyoba menu yang kebetulan launching hari itu. Nasi putih ditutupi oleh teriyaki beef dan caramelized onion. Setengahnya lagi ditutup oleh Devil egg salad. Paduannya unik, hanya saja bagian nasi dibawah terlalu plain dan kering, kecuali style anda memakannya ialah dengan cara mengaduk.

Toridon Rice Bowl (32rb+5rb devil egg salad)

Agak heran aja kenapa cafe tema Taiwan menggunakan nama Jepang untuk menunya hehehe… Menu yang satu ini ga beda jauh ama menu sebelumnya, hanya saja daging sapi diganti menjadi teriyaki chicken skewers. Juicy!

Chicken pop a chic (28rb)

Karena udah mesen banyak Hot Meal seriesnya, utk yang Pop bites ini kami hanya mesan chicken pop a chic yang mirip karaage, dengan topping yang dapat dipilih, kebetulan recommendednya hot & spicy.

Menurut pengelola, ukuran dagingnya agak besar agar juiciness dagingnya terasa. Tapi menurut MaMa sih, ukurannya seharusnya seperti popcorn, lebih terasa crispiness nya ketimbang dagingnya, apalagi target market Aniu yang lebih mengarah ke segmen kawula muda.

Milky ocha pudding (33rb)

Untuk dessertnya, Milky Ocha Pudding (karena gambarnya paling gede). 3 buah puding grassjelly disusun diatas kuah ocha susu dan ditopping-in ama red beans. It’s refreshing, puddingnya dingin nyegerin, ga terlalu manis dan porsinya lumayan besar dgn harga yang ditawarkan.

Sebenarnya kami pengen pesan Mango Puddingnya, namun sayang semua produk Mangga tidak tersedia hari itu.

Mixed melon sago (28rb)

Mixed melon sago pun dipesan sebagai alternatif. Dessert dengan buah-buahan yang dikorek menjadi bulat-bulatan ini sederhana ala kadarnya dengan kuah yang sedikit manis berbasis susu dan butiran sago diatasnya.

Root beer & Avo-choco ice cream sandwich (@15rb)

Finally, nyoba ice cream sandwich buat sharing. Rotinya empuk, esnya creamy dan cepet meleleh. Finish it as soon as possible.

Jika diperhatikan, tren dessert dan produk dari Taiwan sempat ngehits di Medan taon lalu, sama halnya seperti ‘kopitiam’ dan ‘coffee shop’ yang berjamuran beberapa saat lalu. But for how long? We don’t know.

Yang pastinya, diperlukan sebuah gebrakan baru lagi untuk meraih kembali momentumnya, ntah produk yang lebih inovatif, atau konsep yang lebih menawan.

Aniu & The Dessert Gang
Komp Mall Centre point (Ruko)
3 ruko dari pintu masuk
80510077

Liberica Coffee, Focal Point Mal

$
0
0
Liberica Coffee, Focal Point Mal

Daerah Setiabudi belakangan ini lambat laun menjadi sebuah area kuliner tersendiri. Kawasan yang dihuni oleh keluarga kelas menengah dan menengah keatas ini awal mulanya dimanjakan oleh hadirnya outlet standalone McD dan KFC. Setelah hadirnya Focal Point, beberapa outlet franchise mulai menempati boutique size mal ini, diantaranya Liberica.

Penempatan outlet Liberica yang mainly ngejual kopi ini posisinya cuman dibatasi beberapa outlet dari Starbuck, dan diyakini keduanya bersaing untuk meraih pasar. Bedanya, Liberica menyediakan main course.

Sebenarnya kunjungan ini udah lama banget sih, dan Liberica was not in prime condition. Kunjungan kami saat itu selang beberapa hari dari Lebaran, so I guess the staff were not in the mood, dan banyak menu yang unavailable.

Well then, karena diberitahu oleh salah seorang teman yang hobi kopi bahwa Liberica menyajikan salah satu espresso terbaik di kota Medan, maka berangkatlah kami di sore hari.

Too bad though, fresh milk was out of stock. Jadinya ga sempat nikmatin milk based coffee. Espresso wise, very bold, low acidity and I kinda like it. Seharusnya kopi dengan low acidity goes well with latte, tapi sayangnya kami ga berkesempatan sore itu.

Not found in Starbuck

What bothers me to come back is… There is no non-smoking room. Awalnya kami pikir smokers sit outside, dan ruangan ber-AC didalam mal ditujukan untuk pengunjung non-smoking. Tetapi realitasnya tidak demikian, banyak meja yang digumpali asap rokok oleh sekumpulan anak muda. *Ga tau yah kalo sekarang masih begitu.

Now tell me how to enjoy a grilled chicken steak with the smell of cigarettes?

Just average grilled chicken steak + the smell of cigarettes

Good machine, good coffee. Too bad, not so good attitude towards non-smokers.

Di satu sisi, pengelola cafe harus mencari omset dan menjaga mayoritas customer yang merokok. Di sisi lain, pengelola juga harus menjaga profesionalisme dan etika. Merelakan smokers kecewa atau non-smokers.

Gimana pendapatmu mengenai hal ini? Bersediakah anda duduk dengan perokok di sebelah anda sambil menikmati hidangan?

Goedang Koffie

$
0
0
Goedang Koffie

Karena mertua jaman sekarang lebih “gaul”, jadi kalo ngajak makan keluar pilihannya lebih rame dan ngak di jalan selat panjang atau family restaurant melulu. Per kunjungan beberapa waktu lalu, pilihannya jatuh ke Goedang Koffie yang terletak di jalan Mahoni.

Dari luar tempat ini cukup eye catching dan dengan parkiran yang luas. Ada sign besar nama cafe dengan penerangan neon yang mengingatkan akan film-film hollywood bertema rider Harley Davidson, walau disini motor yang parkir didepan model bebek.

OK singkat kata kita masuk dan disambut dengan interior yang cukup ciamik dengan suasana country yang kental. Bricks wall dan kusen kayu menambah kesan cowboy. Nah bagaimana dengan sektor makanan? Setelah bedah lebih dalam ternyata seperti pada cafe umumnya, western dan indonesian food menjadi andalan menu Goedang Koffie.

Tentu saja karena mengusung nama Koffie, wajib pesen juga racikan kopi disini yaitu Iced Latte, Original Cappuccino, Iced Cappuccino Hazelnut dan Iced Coffee Mocchaccino (23-29rb). Taste is okay, nothing much and nothing less.

Yang cukup memuaskan di kunjungan ini jatuh pada makanannya. Beberapa yang kami order ternyata memiliki taste diatas rata-rata standar cafe.

Salah satu yang memorable adalah Cheese Tomato Pizza (45rb). Bukan model yang tipis dan crunchy, pizza disini lebih tebal dan tekstur adonannya soft. Walau hanya berbasis keju dan tomat, pizza ini bikin ketagihan.

Recommended for sharing, walau bisa juga dihabiskan sendiri kalau kamu belum makan seharian.

Aglio Olio with Salmon (35rb) yang kami pesan juga not bad. Not too complicated, the way Aglio Olio should be. Potongan salmon tidak pelit dan aroma ikan tidak mendominasi.

Ohya, untuk yang suka selfie atau wefie, pastikan kamu datang saat lunchtime karena saat malam penerangan sangat minim. Menurut kami penerangannya lebih mirip pub daripada cafe. Well, just an opinion.

Nah beberapa menu asian food disini juga boleh dicoba seperti Ifumie Siram Seafood (38rb) dan Nasi Goreng Cabe Hijau (32rb). Ifumie yang digoreng garing kemudian disiram dengan saos berisi sayuran dan seafood, persis dengan ifumie khas binjai yang melegenda.

Nasi Goreng Cabe Hijau walau terlihat biasa saja ternyata lumayan aromatic dan tidak mengecewakan.

Dari namanya sendiri Goedang Koffie, awalnya kami pikir tempat ini specialty coffee shop menawarkan beragam jenis kopi. Namun tampaknya cafe ini lebih menitikberatkan detilnya di bagian interior dan ragam menu makanan.

But overall it’s a good experience. Kami datang dengan ekspektasi yang tidak terlalu tinggi namun pulang dengan puas. We love the pizza, it’s different. Menu lainnya walau standar seperti banyak ditemukan di cafe lain, still give you a good reason to come back.

Oh…dan yang terpenting, mertua senang.

Goedang Koffie
Jalan Mahoni no 5
Jam buka: 07.00 – 24.00
061 453 2822
0818 438 468

Dine Cafe, Focal Point Mal

$
0
0
Dine Cafe, Focal Point Mal

Ga bisa dipungkiri emang, pertumbuhan bisnis F&B di Medan ini tergolong rapid. Banyak cafe-cafe yang bermunculan belakangan ini, kesemuanya menjual suasana dan nuansa yang berbeda. Dine Cafe, salah satu cafe kecil yang baru saja merayakan ulang tahun pertamanya, kini menghadirkan beberapa menu baru.

Berlokasi di Mal Focal Point, sebuah mal boutique yang tidak begitu luas ini menghadirkan beberapa outlet terkemuka. Sebut saja Starbucks, Liberica, Gramedia, dan beberapa outlet lainnya. Di lantai 2, Dine Cafe bersebelahan dengan pusat kebugaran Family Fitness.

Konsep yang dihadirkan Dine Cafe mengibaratkan sebuah rumah yang nyaman dengan pembagian beberapa areal seperti ruang tamu, ruang makan, dan bahkan toilet.

Kami pun disambut Denny, operational manager Dine Cafe yang sudah berpengalaman di bidang F&B cukup lama, masih ingatkah Famous Cafe di S.Parman yang dulu ngehitz banget?

Anyway, kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan menu keluaran baru untuk menjawab permintaan customers di Focal Point: Salmon series, jadi di kesempatan ini menu yang kami coba semua berbasis Salmon.

Smoked salmon fettucine (49,7rb)

Mengawali makan siang kami ialah Smoked Salmon Fettucine. Ada sedikit rasa manis di saosnya yang lumayan kental, ditambah paprika, taburan cheese diatasnya, serta beberapa potong daging smoked salmon.

Grilled authentic salmon steak (69,7rb)

2 potong grilled salmon seukuran sabun batang yang dibelah dua ini dilumuri saos teriyaki, dan digarnish dengan lemon di base, bawang bombay diatasnya. Untuk rasa, cenderung manis, didamping cassava dengan saos mentega dan salad sebagai side dishnya.

Salmon Soup (49,7rb)

Buat yang suka something soupy, ada Salmon Soup. Kuahnya terdiri dari kacang polong, wortel dan beberapa potong daging salmon bentuk dadu.

Dine Party Mocktail (48,7rb)

Sebagai pelepas dahaga, Dine Party Mocktail menemani jejeran menu salmon yang kami nikmati siang itu. Minuman bersoda ini terbuat dari sirup stroberi, mix fruits, dan daun mint dengan lime slice. Kendati harganya lumayan tinggi, porsi yang ditawarkan juga besar, cukup untuk sharing bertiga.

Overall, dengan keragaman menu, suasana yang santai, konsep interior yang homey, Dine Cafe tidaklah jauh berbeda dengan cafe-cafe pada umumnya. Pilihan menu yang beragam dari western hingga Indonesian bisa menjadi poin extra, apalagi di mal Focal Point yang lantai bawahnya kebanyakan outlet yang lebih cocok buat ngopi.

Fish & Chip Salmon (69,7rb)

Salmon Fried Rice (45,7rb)

Dine Authentic Cafe
Medan Focal Point Plaza Lt 2
061-88802118
IG: @dineauthentic.cafe

Presotea, Fresh Premium Tea Brand from Taiwan

$
0
0
Presotea, Fresh Premium Tea Brand from Taiwan

Buat kamu pecinta teh yang selama ini cemburu karena banyak coffee shop bagus bermunculan di Kota Medan tapi gak ada Tea Shop yang menawarkan teh berkualitas, berarti kamu belum pernah ke Presotea.

Nah walaupun terkesan seperti teh siap saji, ternyata Presotea hadir dengan konsep teh yang fresh, langsung diseduh dari tea bag individual didepan customer. Artinya bukan teh yang sudah disiapkan sebelumnya.

Penyeduhan teh juga menggunakan mesin espresso yang sudah dimodifikasi suhu dan tekanannya jadi hasilnya segelas teh Taiwan yang berkualitas.

Nah, tea bag sisa penyeduhan teh langsung di dispose didepan customer dan nga akan dipakai lagi.

Tapi kalo mau bawa pulang buat keperluan lain yah silahkan…

Tea extraction

Dari kunjungan kami ke salah satu gerai Presotea di Center Point Mall, kami baru tau ternyata banyak jenis teh yang ditawarkan disini. Diantaranya A-Li-Shan Ice Tea yang aromatic dan punya aftertaste seperti sugarcane (tebu).

A-Li-Shan Ice Tea

Teh ini juga unik karena direkomendasikan dengan sedikit penambahan gula sehingga aftertaste sugarcane lebih intens dan terasa. Lebih asiknya lagi, mulut ngak terasa pahit seperti yang umumnya dirasakan setelah minum teh manis.

Buat pecinta teh sejati, disini banyak ditawarkan beberapa jenis teh khas taiwan, yang di impor langsung dari taiwan seperti green tea, oolong tea, black tea, flower tea, dan fruit tea. Coba deh nikmati teh ini tanpa campuran susu atau krim untuk dapetin seratus persen pengalaman nge-teh yang maksimal. *Request lesssssss sugar.

Next in our recommendation is Crystal Winter Melon Tea. Menurut kami, ini salah satu minuman juara di Presotea karena punya rasa yang unik dan manis asli dari si buah winter melon itu. Bisikan dari pengelola Presotea, konon buah winter melon ini khusus didatangkan dari Taiwan karena dimasak dengan gula palem racikan inhouse.

QQ  Passion Fruit Tea, Ini juga berbahan dasar buah asli  yaitu markisa. So dapet sehatnya, juga dapet segernya. Selain itu ada juga Blueberry Fruit Tea yang nga kalah segernya.

Oh ya minuman disini cukup affordable, rata-rata berkisar 12-26 ribu rupiah. Kalau kamu suka topping di minuman kamu, dikenakan tambahan biaya 3 ribu untuk setiap topping.

Topping yang dapat kami rekomendasikan ialah White Pearl yang less sweet dibandingkan Black Pearl dan/atau Basil Seeds. Alternatively, kamu bisa langsung nambahin Panda Pearls yaitu kombinasi White dan Black Pearls.

Buat yang demen tea dengan milk base,  menu Matcha Milk Tea with Red Bean & White Pearl cukup populer di kalangan muda. Ternyata matcha (Japanese Green Tea) cocok banget digabungin dengan Red Bean, tapi tentu saja kamu bebas menggabungkannya dengan variasi topping lain yang tersedia.

Presotea yang walaupun sedikit telat hadir di Kota Medan, menurut kami mampu memberikan konsep yang kuat dan teh berkualitas yang jarang ditemui disini.

Variasi jenis teh, teknik penyeduhan yang profesional dan harga yang terjangkau bagi kami cukup meyakinkan untuk eksistensi Presotea di Medan.

Presotea outlets in Medan
Centre Point Mall Lantai 3A
Sun Plaza LG Floor A15,16
Plaza Medan Fair Lantai 1 Island 5
Focal Point Mal Lantai 1
Binjai Super Mall G Floor K Island 10, 11


Trè Mont Bistro and Cafè

$
0
0
Trè Mont Bistro and Cafè

Trè Mont, or Tremont, boleh dibilang sebuah cafe yang paling luas di Lippo Plaza. Menurut Michelle, pengelola yang masih berusia 20-an, nama tersebut dipilih atas kerinduan terhadap suasana Tremont St di Boston saat menghabiskan kuliah di negeri Paman Sam beberapa taon lalu.

Well, I’m not sure how Tremont St looks like, tetapi Michelle berusaha membawa kembali suasana tersebut kedalam cafe yang dia rintis sejak Maret 2014 lalu. Menempati posisi yang cukup strategis, Tremont memaksimalkan penggunaan space, spacious indoor, spacious outdoor.

Indoor – Smoke Free

Outdoor – smoking zone

Dari segi menu yang ditawarkan, Tremont menyajikan beragam jenis makanan khas Indonesia, Chinese, dan Western. Skipping through the menus, ada beberapa jenis makanan yang belum pernah kami temukan di cafe lainnya, so here we go…

Three Buns (45rb)

As appetizer, ‘Three Buns’ ini mantou goreng dengan sosis dan saus spicy green mayo. Permukaan mantou yang berwarna kecoklatan emas itu garing luarnya, namun lembut di bagian dalamnya. Good for sharing karena lumayan filling.

fried chicken waffle sandwich (50rb)

Tremont is famous for its Waffle sandwich. As far as I remember, waffle sandwich di Tremont ini sudah hadir sebelum wabah waffle mania melanda belakangan ini. Crunchy ayam gorengnya, dan dengan adonan waffle homemade, pastikan kamu cepat menyantapnya agar tidak mulai lembek.

Tenderloin steak (175rb)

Still in Western section, Tenderloin steak dengan harga 175rb seems like a good deal. Comes with simple but nice plating—mashed potato diatas saus blackpepper, lalu daging tenderloin dan 2 potong grilled prawn dan daun mint sebagai garnishnya.

Nasi Bali (45rb)

Di sajian khas Indonesia, ada Nasi Bali yang merupakan salah satu menu rekomendasi. Menu yang satu ini terdiri dari nasi putih dengan sambel kacang, grilled chicken, dan parutan kol yang disiram homemade sauce cooked with traditional ingredients dan dilengkapi dengan setusuk sate ayam.

Kwetiaw Goreng Penang (38rb)

Untuk kwetiaw goreng yang tidak memakai lard (minyak babi) dalam masakannya, kwetiaw goreng Penang ini boleh dibilang mendekati citarasa originalnya seperti kwetiaw goreng yang kami jumpai di Penang. Sebagai tambahan, porsi kwetiaw disini juga cukup besar.

Espresso Waffle Shot (40rb)

Desserts are quite varied, kami nyoba juga dessert yang menggunakan waffle, since it’s the highlight here. Espresso Waffle Shot, waffle yang di ‘celup’ ke dalam gelas sloki dengan gula di bibir gelas dan cream yang menjadi filling waffle berbasis kopi.

Avocado chocolate waffle (40rb)

Avocado Chocolate Waffle, yang mana saat ini merupakan menu best seller di dessert department. Dengan ukuran yang sama dengan chicken waffle sandwich, hanya saja dibagi 4, waffle ini warnanya lebih gelap, hasil adonan dengan bahan coklat, dan isinya avocado dan meses. Bitter sweet symphony!

Trè Mont signature & Iced Latte

With the recent bombard of new cafes and hip places in Medan, ga mudah memang untuk menggaet pasar Medan yang boleh dibilang terbatas. Suasana yang keren bukan lagi pemicu utama agar orang datang ke sebuah cafe, karena sudah jelas cafe yang baru akan menawarkan suasana yang berbeda.

Kehadiran waffle sebagai senjata utama sempat membuat Tremont naik daun beberapa waktu lalu. Akankah Tremont membawa gebrakan baru dengan menghadirkan sesuatu yang berbeda kali ini? Let’s wait and see.

Trè Mont Bistro and Cafè
Lippo Plaza Jalan Imam Bonjol No.6 GF-04 Medan,Indonesia.
061-80511188
tremontmedan@gmail.com

Road 90’s Cafe, jalan Wahidin

$
0
0
Road 90’s Cafe, jalan Wahidin

There are lots of cafe established in Medan lately. Dari sekian, mungkin salah satu yang menarik ialah Road 90’s. No No… kami bukan datang karena suasana taon 90an nya. Cafe ini termasuk bold karena tidak banyak cafe yang menghadirkan menu makanannya yang mengandung porky.

Jalan wahidin simpang Jambi

Alamatnya berada di Jalan Wahidin simpang Jambi, tepat berada di seberang Coffee Corner. Ruko yang berada di bagian sudut itu pun terbagi menjadi 2 lantai areal dining.

Suasana lantai 2

Dari segi design, sepertinya lebih banyak effort ditujukan ke lantai 2. Mural dinding, ornamen sepeda, dan tema warna hitam mendominasi suasana, ditambah kaca polos menjadikan lantai 2 ini cukup terang di siang hari.

Menu yang ditawarkan juga ga banyak, semua makanan dan minumannya cukup mengisi menu temporer sebuah kertas A4 yang dilaminating. Pilihan pun jatuh ke menu-menu berbasis piggy.

Black burger porky (35)

The ever so famous Road 90’s black porky burger. Sejak berdirinya Road 90’s, foto ini selalu muncul di instagram setiap pengunjung yang berada disana. Black bun dengan pork patty dan melted cheese. Untuk harga 35rb ekspektasi saya tidak tinggi terhadap pattynya, a bit floury. Nonetheless, still enjoyable to eat.

Grilled Bacon (30)

Menu yang satu ini rada simple keliatannya, grilled bacon dengan garlic. There’s not much effort to enjoy this, karena dari baconnya sendiri juga udah lezat.

spaghetti babong (35)

Spaghetti Babong *pelesatan dari Babi. Aglio dengan irisan cabe dan fried pork yang terasa sedikit asin.

Steak Porky (45)

2 potong daging babi dengan sedikit sidedish berupa brokoli, wortel, dan baby potato (mungkin french fries abis). Menunya diplating dengan piring yang diameternya cukup lebar sehingga membuat porsinya tampak kecil.

Sedangkan di bagian minuman, kami pesan 2 yang paling heboh di instagram— Rainbow dan Road 90’s

rainbow 90’s (30) – Road 90’s (25)

Minuman ini berhasil menggaet rasa penasaran kami dari penampilannya. Tatkala dicoba, rainbow 90’s hanya cola dengan 3 jenis sirup ice blended yang berbeda. If you had to choose, pilihlah Road 90’s yang terdiri dari timun, rasanya lebih flavorful.

Definitely not from 90’s generation.

Dari faktor demografis, sepertinya bisnis Road 90’s ditujukan ke segmen menengah dan menengah kebawah, terbukti dari harganya yang tergolong murah untuk segmen cafe, dan tentunya kualitas makanan menjadi kompensasinya.

Suasana taon 90an yang coba dibawa kedalam cafe ini kurang maksimal dan hanya terbatas pada mural dinding. Still, it’s instagramable. Kendati demikian, saya salut akan bold stepnya Road 90’s dalam menghadirkan cafe non-halal di Medan.

Road 90’s Cafe
Jalan Wahidin simpang Jalan Jambi
Open: 11.00-23.00
0852 0588 1990

Ichi Dough—Baked&Brewed

$
0
0
Ichi Dough—Baked&Brewed

Kalo belakangan ini banyak review2 di Centre Point, dimaklumin yah. Gimana enggak, Centre Point itu satu-satunya mal dengan outlet F&B paling banyak di kota Medan. Dari sekian banyak outlet franchise, ga kalah juga brand lokal yang bertandang disini, salah satunya Ichi Dough.

Lokasinya berada di sebuah ruko bagian depan mal, tetanggaan ama Aniu dessert house, dan terletak di seberang Samwon Express. Ichi dough, kombinasi 2 kata dari bahasa Jepang (ichi = satu) dan dough yang berarti adonan ini mengambil tagline baked & brewed.

Dengan konsep baked & brewed, lantai 1 menampilkan display bakery, pastry, dan aneka jenis kue. Sedangkan di bagian belakang, terdapat beberapa dining table, serta open kitchen yang dapat disaksikan apabila kita menuju ke lantai 2.

Open kitchen

Belum saja menapakkan kaki di lantai 2, sebuah area circular yang dipagar dengan jejeran kayu menjadi tempat pemberhentian sejenak. Disinilah konsep brewed melengkapi tagline usaha ini. Sebuah mesin kopi, beberapa grinder, aroma kopi, dan beberapa kursi bar melengkapi area bar ini.

Beberapa langkah kemudian, sampailah di lantai 2. Sebuah sofa panjang dengan bantal yang berjejeran menjadi daya tarik apabila anda ingin duduk dan ngopi cantik disirami cahaya dari luar yang menembus kaca.

Tapi buat kami yang ingin brunch minggu itu, harus melewati sebuah ‘jembatan’ kecil dan akhirnya duduk di bagian belakang dengan penerangan lampu LED yang lebih warm. Disini tersedia juga beberapa sofa dan meja makan sambil dimanjakan beberapa hiasan di dinding.

Menu yang dihadirkan kebanyakan merupakan light bites, menu breakfast, pasta, toasties, dan sliders. Dari sekian, berikut yang kami coba.

Classic egg benedict (42.5)

So far, the only egg benedict yang kami jumpai sesuai standar. Beberapa memakai roti, ada yang memakai baguette, tapi disinilah egg benedictnya memakai english muffin.

You can expect the softness of the muffin, dan saos hollandaise melumuri poached egg yang sedikit asam hasil boiling dengan vinegar, and paired with fresh lettuce.

Spaghetti meatballs (49.5)

Spaghetti bolognese dengan 3 buah meatballs sapi. Racikan in house meatball melengkapi hidangan pasta berbasis bolognese ini. It’s enjoyable, but there’s nothing much to talk about it.

Roast Beef Panini (48.5)

Now this one is quite magnificent. Panini bread dilapis dengan sliced roast beef, rockets, tomat, telur dan dipanggang hingga cheddar yang berada didalam pun melumer. Permukaannya crunchy namun isi roti tetap lembut, dan thin sliced potato menjadi sidedishnya—Recommended.

Latte (23.5) – one of the cheapest you can get in town

Nah, kalo anda aktif di Instagram, minuman ichi cloud yang terbuat dari cotton candy sempat ngehits banget dan menjadi salah satu signature drink di tempat ini. Unfortunately, we’re not in that generation. 2 latte please.

Selain minuman yang fancy, sepertinya pengelola Ichi Dough lebih fokus di segmen kopi, terutama third wave coffee.

La Marzocco, Nuova Simonelli, Mazzer – high end coffee equipment brand

You might ask “What’s third wave coffee?”. Third wave ialah istilah untuk pergerakan kopi dari masa ke masa. Nah, kalo digoogle sih penjelasannya panjang lebar, tapi kurang lebih seperti begini…

First wave: kopi untuk dikomsumsi (sebagai komoditas, krim&gula, kapal api).
Second wave: kopi untuk dinikmati (espresso, frappucino, flavored latte).
Third wave: kopi untuk diapresiasi (seperti wine dan musik).

Lebih sederhananya lagi—1st wave = kopitiam, 2nd wave = starbucks, 3rd wave = specialty coffee shop.

Dari kesemuanya, interior dari Ichi Dough merupakan salah satu faktor paling esensial, terlepas dari konsep bakery dan cafe yang berada di bangunan yang sama.

Investasi yang tidak murah, mulai dari design, material bangunan, mesin kopi, grinder hingga coffee equipment untuk manual brewing yang sudah pasti mencapai angka ratusan juta, tampaknya Ichi Dough tidak main-main dalam berbisnis.

Ichi Dough – Baked & Brewed
Ruko Centre Point Blok M 21-22
061 80510873

Oldtown White Coffee

$
0
0
Oldtown White Coffee

Bagi yang pernah atau bahkan lama tinggal di Malaysia, tentu sudah tidak asing lagi dengan brand yang satu ini. Kopitiam klasik dengan kemasan modern ini cukup banyak ditemui di berbagai kota di Malaysia dan hampir senantiasa ramai dengan pelanggan.

Kami juga termasuk salah satu pelanggan setia Oldtown semasa kuliah dulu. Setahun belakangan ini Oldtown White Coffee sudah ikut meramaikan warna kuliner di Kota Medan, ya lumayan banget untuk mengobati rasa rindu akan masakan khas Malaysia.

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu white coffee. Di Malaysia, istilah white coffee pertama kali dikenal di kota Ipoh atau sering juga disebut Ipoh White Coffee.

Di Old town, campuran biji robusta, liberica, dan arabica di roast (panggang) dengan formulasi khusus yang menghasilkan warna pucat pada kopi sekaligus memberi ciri khas unik.

Oldtown White Coffee Medan menempati 2 lokasi, yaitu di Center Point Mall dan di Cambridge City Square. Kalau kamu opt for kopitiam breakfast, datang aja ke Center Point (like we did) karena buka lebih pagi (8.30am).

Old Town Signature white coffee hot

Tentu nga afdol kalau kesini tanpa order White Coffee (27). Ternyata rasa kopinya masih tetap konsisten—creamy, gurih dengan aroma kopi yang balance. Busa diatas permukaan kopi lengkap jadi pemanis caffeine boost pagi itu. White coffee disini juga tidak terlalu manis, jadi setiap tegukan memberi aftertaste yang pas di lidah.

Selain White Coffee juga ada pilihan Coffee Cham, yaitu campuran antara kopi dan teh buat kamu yang suka something to mix match. Menu yang tak kalah menarik ialah teh tarik yang juga sangat authentic, akan kita order di kunjungan berikutnya.

Buat kamu yang bukan coffee drinker, ada pilihan berbagai jenis fruit based drinks atau bisa cobain Honey Lemon Juice (27), minuman klasik yang bikin seger.

Interior disini juga mempertahankan bentuk klasik kopitiam dengan penggunaan meja berbahan marmer dan kursi kayu gaya kolonial. Ada juga lokasi ber-ac dengan sentuhan yang sama di lantai dua.

Let’s talk about the food. Beberapa menu klasik yang bikin kangen masa kuliah dulu lengkap ada disini. Salah satunya dan juga favorit MaMa yaitu Nasi Lemak. Ada pilihan dengan ayam goreng, ayam rendang, sotong ataupun rendang sapi. Harganya berkisar 47-49 ribu rupiah tergantung lauk yang kamu pilih.

Nasi lemak khas Malaysia sedikit berbeda dengan nasi lemak lokal. Salah satu yang paling membedakan ialah penggunaan sambal sebagai pendamping Nasi Lemak. Sambal yang biasanya dimasak dengan sotong atau ikan bilis ini punya taste yang lebih mild dan gurih. Sambal yang gak terlalu pedas inilah inti dari nasi lemak. If the sambal is not good, then the nasi lemak is not good lah. Well in this case it’s as good as the good old times.

Oldtown BBQ Chicken Egg Noodle (43K) ini taste as good as it looks. Walaupun sausnya terlihat hitam, rasanya nga asin dan justru pas di lidah apalagi potongan BBQ Chicken yang manis ini asli bikin ketagihan. Oh ya, disajikan dengan dumpling dan sup juga.

Saat makan disini MaMa juga jadi teringat toast khas kopitiam dengan warna dark brown, dipanggang hingga renyah dengan filling butter dan srikaya. Kaya Butter Toast Double (22K) disini wajib kamu order sebagai pendamping coffee. This is one of their signature dish and we really recommend this.


Selagi mencicipi hidangan, manajemen Oldtown White Coffee Medan memperkenalkan set menu baru yang menurut kami a really good deal. Jadi set menu ini memberikan customer pilihan menu-menu makanan favorit disini namun sudah dipaketkan dengan minuman.

Harga yang ditawarkan jauh lebih bersahabat daripada menu ala carte. Basically kita hanya membayar harga makanan dan sudah mendapatkan minuman. Beberapa harga makanan di set menu juga lebih murah daripada di menu ala carte.

Misalnya gini, kalau kita order menu ala carte Nasi Lemak Ayam Rendang saja, harganya 49 ribu. Nah kalau di set menu yang baru, Nasi Lemak Ayam Rendang dengan porsi yang sama diberi harga 43,5 ribu dan sudah termasuk minuman (kopi, teh, atau juice).

Strategi ini diluncurkan untuk menyesuaikan pasar Medan dengan harga menu yang selama ini mengikuti standar Malaysia. Set menu ini akan diluncurkan pertengahan Juni ini. Untuk menu combo selengkapnya, silahkan cek info di bagian bawah artikel ini.

Last but not least, semangkok Ipoh Chicken Horfun (46K). Menu yang sekilas terlihat seperti kwetiau ini disajikan dalam rendaman kuah yang kaya rasa. MaMa gak nyangka kuahnya yang walau terlihat bening ternyata menyimpan rasa yang deep and rich. Potongan ayam dan udang sebagai pelengkap goes well with this dish.

Kalau kamu mampir ke Oldtown ataupun kopitiam lainnya, go with your friends, family or loved ones. Kopitiam itu tempat untuk bersosialisasi, ngobrol dan melupakan kesibukan kamu sejenak dan menikmati secangkir minuman favorit. So put your smartphone away, and like the Oldtown White Coffee says, take your time…

Oldtown White Coffee Medan
Cambridge City Square lantai G (061-4577236)
Ruko Centre Point lantai G (061-80510588).
Instagram: @oldtown_medan

Daftar menu combo Old Town White Coffee Medan Juni 2015

Klik untuk menu lengkapnya

Larc honeycomb soft ice cream, Sun Plaza

$
0
0
Larc honeycomb soft ice cream, Sun Plaza

There has been lots of new ice cream outlet in Medan, and it shows no sign of stopping. Sebut saja coconut ice cream yang pernah bikin heboh di Asia Mega Mas. Lalu disusul ice cream dengan topping DIY (Do It Yourself). Kemudian ice cream corong dengan cloud yang terbuat dari gula kapas.

What else? Es krim olahan molecular gastronomy. Lalu ada stir-fried ice cream yang digrilled diatas iced pan. The latest we just had? Honeycomb ice cream by LARC.

LARC is a product by Jouw Jeffry, anak muda tamatan Culinary and Business school di salah satu universitas di Washington DC, Amrik. Kemunculannya taon lalu di Jakarta mungkin ga seheboh frozen yogurt dulu, tetapi uniknya LARC hanya exist di berbagai food bazaar dan mengandalkan food truck sebagai metode berjualan.

Ketertarikan akan konsep honeycomb dan variasi produknya, franchise ini pun kemudian dibawa ke Medan oleh Sunli dan partnernya Donie, dua anak muda yang kemudian memilih Sun Plaza sebagai outlet pertama di Medan.

Menempati sebuah island kecil berbentuk hexagonal, saat ini LARC hanya menawarkan produk es krim. There are not much varieties of ice cream for now, tetapi salah satu produk yang lebih stand out ialah honeycomb ice cream.

Green tea + honeycomb + popcorn (35)

According to Jefry, supply honeycomb (sarang lebah) ini diimpor langsung dari Korea. Lebih bersih, kualitasnya lebih bagus dan lebih waxy. Indeed, seperti mengunyah permen karet.

Gozilla Max (35)

Penampilan mungkin sama dengan outlet es krim lainnya, tetapi tekstur es krim LARC ini lebih custardy, dan jauh lebih gampang meleleh. Sebagai kompensasinya, teksturnya juga lebih smooth.

Kebetulan pada saat kunjungan, yang tersedia di hari tersebut hanya es krim green tea. Sejatinya mereka juga menyajikan milky base dan soon to be availabe Red Velvet.

Loopers –  Kitkat+frootloops (35)

Untuk saat ini, tersedia 12 variasi topping ditambah dengan 2 base ice cream (Red velvet menyusul dalam waktu dekat).

Ovo + marshmallow

Current hype among younger generation folks


LARC Ice cream
Sun plaza lt 4 (Depan Celebrity Fitness)

Viewing all 61 articles
Browse latest View live